
Banyak pemilik bisnis sering merasa kewalahan saat melihat laporan keuangan yang kacau atau tidak sinkron. Masalah ini biasanya muncul tanpa disadari, terutama pada pencatatan nota dan perhitungan pajak. Bukti pembayaran yang hilang, data yang tidak konsisten, atau kesalahan input membuat laporan keuangan berantakan, sehingga keputusan bisnis bisa salah arah dan berpotensi merugikan.
Berikut lima masalah paling umum yang sering dialami bisnis dalam pencatatan nota:
Banyak bisnis masih menyimpan nota fisik dalam tumpukan atau folder yang tidak teratur. Saat dibutuhkan, misalnya untuk audit atau pelaporan pajak, nota menjadi sulit ditemukan. Hal ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga berisiko membuat transaksi tertentu tidak tercatat dengan benar, sehingga laporan keuangan tidak akurat.
Kesalahan manusia dalam mencatat transaksi masih sering terjadi. Admin bisa salah ketik nominal, tanggal, atau nama pelanggan. Bahkan lupa memasukkan transaksi yang sudah terjadi. Kesalahan ini berdampak langsung pada akurasi laporan keuangan dan perhitungan pajak, yang jika dibiarkan dapat menimbulkan masalah besar di kemudian hari.
Di banyak bisnis, akhir bulan menjadi momen paling menegangkan bagi tim admin. Mereka harus menghabiskan berjam-jam memasukkan data ke Excel, menggabungkan transaksi dari berbagai sumber, dan membuat laporan lengkap. Waktu berharga yang seharusnya bisa digunakan untuk hal produktif pun terbuang hanya untuk pekerjaan administratif yang repetitif.
Dengan pencatatan manual, pemilik bisnis tidak bisa melihat kondisi keuangan secara langsung. Informasi terlambat masuk ke laporan, sehingga keputusan bisnis bisa salah arah. Misalnya, pemilik bisnis mungkin mengira kas masih aman untuk membeli stok baru, padahal arus kas sebenarnya terbatas. Ketidakreal-time-an data juga meningkatkan risiko kesalahan perhitungan pajak.
Tidak sedikit bisnis yang hanya fokus pada operasional dan penjualan, sementara kewajiban pajak dianggap urusan administratif saja. Akibatnya, banyak kesalahan pajak terjadi, mulai dari salah perhitungan, telat pelaporan, hingga kehilangan insentif pajak yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Pemahaman yang minim ini meningkatkan risiko denda dan beban tambahan pada bisnis.
Untungnya, semua masalah ini bisa diatasi dengan langkah-langkah sederhana namun efektif:
Jangan biarkan nota menumpuk dan pencatatan pajak berantakan. Gunakan HiPajak untuk scan nota secara otomatis, simpan bukti transaksi digital, dan dapatkan laporan keuangan real-time. Dengan HiPajak, pencatatan jadi lebih cepat, akurat, dan bebas stres, sehingga pemilik bisnis bisa fokus mengembangkan usaha.